KULIAH UMUM. Wakil Walikota Makassar terpilih (2014-2019), Syamsu Rizal (kiri) memberikan kuliah umum dengan gaya santai, di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Pancasakti (Unpacti) Makassar, Sabtu, 12 April 2014. Daeng Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal-membawakan kuliah umum berjudul "Peran Tridharma Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Kota Makassar." (Foto: Asnawin)
---------------
Daeng Ical Tak Pernah Bercita-cita Jadi Wakil Walikota
Oleh: Asnawin
Lahir dari "keluarga sangat biasa-biasa saja", Syamsu Rizal mengaku tidak pernah bermimpi menjadi Wakil Walikota Makassar. Cita-citanya yang pertama ingin menjadi ustadz, karena ayahnya seorang ustadz. Cita-citanya kemudian beberapa kali berubah, tetapi tak pernah bercita-cita menjadi Wakil Walikota Makassar.
"Saya kuliah sambil kerja, karena saya memang berasal dari keluarga yang sangat biasa-biasa saja, sehingga cita-cita saya itu banyak, tetapi saya sama sekali tidak pernah bercita-cita menjadi Wakil Walikota Makassar," katanya saat memberikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Pancasakti (Unpacti) Makassar, Sabtu, 12 April 2014.
Cita-cita pertamanya adalah menjadi ustadz, karena ayahnya Drs Marzuki Ibrahim sering dilihat memberikan ceramah agama. Kemudian cita-cita berubah. Deng Ical kemudian ingin menjadi insinyur. Setelah itu, pria kelahiran Selayar, 30 Juni 1973, bercita-cita menjadi wartawan. Terakhir, ia bercita-cita menjadi guru.
"Alhamdulillah saya ngajar pada beberapa perguruan tinggi, tetapi saya tidak pernah menjadi dosen tetap," ungkap Daeng Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal-yang terpilih menjadi Wakil Walikota Makassar periode 2014-2019 berpasangan dengan Danny Pomanto selaku Walikota Makassar, pada Pemilukada Kota Makassar, September 2013.
Ketika kuliah di Unhas (Universitas Hasanuddin, jurusan Ilmu Komunikasi) Makassar, Syamsu Rizal berhasil memperoleh beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), dengan perjanjian setelah kuliah dirinya harus bersedia menjadi dosen tetap di Unhas.
Setelah kuliahnya rampung, Daeng Ical yang pernah bersekolah di SD Inpres Benteng I Selayar & Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (sore) pada 1979-1985, ternyata tidak tertarik dan tidak bersedia menjadi dosen tetap di Unhas.
"Karena menolak menjadi dosen, saya terpaksa harus mengembalikan uang beasiswa PPA. Setelah kuliah saya rampung, saya kemudian menjadi pengusaha," kata ayah tiga anak dan suami dari Mellia Fersini SE.
Nasib dan perjalanan hidup kemudian membawanya terjun ke dunia politik. Berkat upaya dan kerja kerasnya, Daeng Ical kemudian terpilih menjadi anggota DPRD Kota Makassar periode 2004-2009. Pada periode berikutnya, dirinya gagal dalam Pemilu legislatif, tetapi saat itulah dia terpilih menjadi Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar.
Sejak mendapat amanah sebagai Ketua PMI Kota Makassar itulah dirinya memperoleh banyak pengalaman dan banyak kesempatan berinteraksi dengan masyarakat Kota Daeng, terutama bila terjadi bencana, seperti kebakaran dan banjir.
"Ketika terjun ke tengah masyarakat itulah saya merasa mendapat apresiasi dan merasa dihargai secara luas. Saya bukan dihargai sebagai pengusaha, atau sebagai anggota dewan (DPRD Kota Makassar, red), tetapi saya dihargai karena saya melakukan kerja-kerja sosial, kerja yang tidak banyak orang melakukannya," kata Daeng Ical.
Modal sering berinteraksi dan membantu masyarakat itulah yang antara lain membawanya terpilih sebagai Wakil Walikota Makassar (periode 2014-2019) berpasangan dengan Danny Pomanto pada Pemilukada Kota Makassar, September 2013.
Berdasarkan berbagai pengalaman hidupnya, Daeng Ical menyimpulkan bahwa prestasi itu sesungguhnya bukan kemauan atau keinginan, melainkan sebuah kebutuhan.
Ketua Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) Kota Makassar juga menyimpulkan bahwa semua orang sesungguhnya memiliki kesempatan yang sama untuk berbuat atau berkontribusi kepada orang lain dan kepada orang banyak.
"Seseorang itu bukan dilihat dari ijazahnya, melainkan dilihat dari seberapa besar kontribusinya kepada orang lain dan kepada orang banyak," tandas Syamsu Rizal.
Tentang kehadirannya membawakan kuliah umum, Daeng Ical mengatakan, dirinya bersedia datang karena memang selalu ingin bertemu dan berbagi dengan mahasiswa.
"Di tengah berbagai kesibukan, saya selalu ingin meluangkan waktu untuk bertemu dan berbagi dengan adik-adik mahasiswa," ujarnya.
Sebelum memberikan kuliah umum, Wakil Walikota Makassar terpilih terlebih dahulu meresmikan Aula Kampus Unpacti. Kuliah umum selanjutnya dibuka oleh Rektor Unpacti Prof Syahruddin Nawi SH MH, yang didampingi para Wakil Rektor dan pejabat di lingkungan Unpacti Makassar.
Wakil Rektor III Unpacti, Rifai Manangkasi, kehadiran Wakil Walikota Makasar terpilih di Unpacti menunjukkan komitmen beliau sebagai pejabat yang peduli kepada dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi.
"Kita mengapresiasi beliau, karena di tengah kesibukannya, Daeng Ical tetap meluangkan waktu untuk berkunjung dan membawakan kuliah umum di kampus Unpacti," kata Rifai.
---------------------
Biodata Syamsu Rizal
Nama lengkap: DR Syamsu Rizal Mi SSos MSi
Nama akrab: Daeng Ical
Kelahiran Benteng-Selayar, 30 Juni 1973
Ayah: Drs Marzuki Ibrahim
Ibu: Hj Sitti Saerah
Pendidikan
• SD Inpres Benteng I Selayar & Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (sore), 1979-1985
• SLTP Negeri 1 Makassar (1985-1988)
• SLTA Negeri 9 Makassar (1988-1991)
• Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unhas (1991-1997)
• S3 Manajemen Kebijakan Publik PPs UNM (2014)
Isteri: Mellia Fersini SE
Anak:
• Mahadewi Arsy Az-Zahra Putrizal (6th)
• Mahadewa Al-Faruqi Ibnu Rizal (4th)
• Mahadeenah Al Farabby Ibnu Rizal (2th)
-----------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar