Senin, 03 Maret 2014

Habibie Wakafkan Lahan untuk Kampus di Gorontalo


Baharuddin Jusuf (BJ) Habibie mewakafkan lahan pribadi seluas 50 hektare are (Ha) di Kabupaten Bone Bolango, untuk pengembangan Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Jumat, 28 Februari 2014. Ahli pesawat terbang yang menjadi warga kehormatan Jerman itu berpesan lahan atau tanah tersebut dimanfaatkan untuk mengembangkan pendidikan dan kebudayaan di Gorontalo. (Foto: liputan6.com)






-----------------

Habibie Wakafkan Lahan untuk Kampus di Gorontalo


Sabtu, 01 Maret 2014
http://www.gatra.com/nusantara-1/nasional-1/48054-habibie-wakafkan-lahan-untuk-kampus-di-gorontalo.html

Gorontalo, GATRAnews - Baharuddin Jusuf (BJ) Habibie mewakafkan lahan pribadi seluas 50 hektare are (Ha) di Kabupaten Bone Bolango, untuk pengembangan Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

"Saya ingin UNG konsisten dan menjadi pusat kebudayaan dan pendidikan di daerah ini. Kampus ini harus menjadi wadah untuk menghasilkan SDM yang memiliki nilai tambah," kata mantan Presiden RI itu, dalam kuliah umum di Auditorium UNG, Jumat, 28 Februari 2014.

Ahli pesawat terbang yang menjadi warga kehormatan Jerman itu berpesan lahan atau tanah tersebut dimanfaatkan untuk mengembangkan pendidikan dan kebudayaan di Gorontalo.

Kepada ribuan mahasiswa dan dosen yang menyambutnya, tokoh pengembangan teknologi di Tanah Air itu berbagi tips menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.

"Iptek saja tidak cukup, harus ada iman dan taqwa agar menjadi manusia yang memiliki nilai tambah. Kalian mahasiswa, tidak ada bedanya dengan Habibie saat itu," ujar pria berdarah Gorontalo, Makassar dan Yogyakarta tersebut, sebagaimana dilaporkan Antara.

Berhasil menyelesaikan pendidikan hingga strata 3 di Jerman pada usia 28 tahun, Habibie merasa dirinya hanya beruntung meraih kesempatan tersebut.

Selebihnya, kata dia, cara menuju sukses yang diterapkannya adalah menciptakan sinergi positif dengan hal apapun di sekitarnya.

"Bagi para calon sarjana, silahkan merenungkan sendiri langkah yang akan ditempuh agar bisa bersinergi positif dalam kehidupan," tambahnya. (TMA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menulis Opini dan Esai di Medsos dan Media Massa

Gaya penulisan saya banyak dipengaruhi tulisan Sumohadi Marto Siswoyo atau Sumohadi Marsis, pendiri dan Pemimpin Redaksi Tabloid Bola. Sumoh...