Jumat, 19 September 2014

Deng Ical Menolak Jadi Dosen



Wakil Walikota Makassar Syamsu Rizal yang akrab disapa Deng Ical, ternyata pernah terpaksa mengembalikan uang negara, karena menolak jadi dosen. Ketika kuliah di Unhas (Universitas Hasanuddin, jurusan Ilmu Komunikasi) Makassar, pria kelahiran Selayar, 30 Juni 1973, berhasil memperoleh beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), dengan perjanjian setelah kuliah dirinya harus bersedia menjadi dosen tetap di Unhas.





-----------------


Deng Ical Menolak Jadi Dosen


Wakil Walikota Makassar Syamsu Rizal yang akrab disapa Deng Ical, ternyata pernah terpaksa mengembalikan uang negara, karena menolak jadi dosen.

Ketika kuliah di Unhas (Universitas Hasanuddin, jurusan Ilmu Komunikasi) Makassar, pria kelahiran Selayar, 30 Juni 1973, berhasil memperoleh beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), dengan perjanjian setelah kuliah dirinya harus bersedia menjadi dosen tetap di Unhas.

Setelah kuliahnya rampung, anak dari pasangan Drs Marzuki Ibrahim dan Hj Sitti Saerah, ternyata tidak tertarik dan tidak bersedia menjadi dosen tetap di Unhas.

“Karena menolak menjadi dosen, saya terpaksa harus mengembalikan uang beasiswa PPA. Setelah kuliah saya rampung, saya kemudian menjadi pengusaha,” kata ayah tiga anak dan suami dari Mellia Fersini SE.

Perjalanan hidup kemudian membawanya menjadi Anggota DPRD Kota Makassar, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar, dan kemudian terpilih menjadi Wakil Walikota Makassar mendampingi Danny Pomanto (periode 2014-2019).

Pengalaman dan kisah hidupnya itu diceritakan saat membawakan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Pancasakti (Unpacti) Makassar, beberapa waktu lalu, yang juga dihadiri Rektor Unpacti Prof Syahruddin Nawi SH MH, dan Wakil Rektor III Unpacti Rifai Manangkasi. (rif)


---------------------------------------------------------
@copyright Majalah Almamater, edisi Agustus 2014.
---------------------------------------------------------



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menulis Opini dan Esai di Medsos dan Media Massa

Gaya penulisan saya banyak dipengaruhi tulisan Sumohadi Marto Siswoyo atau Sumohadi Marsis, pendiri dan Pemimpin Redaksi Tabloid Bola. Sumoh...